Minggu, 24 Mei 2009

Penyesalan seorang Paus

Ketika aku masih kecil dan bebas
dan imajinasi ku tidak ada batasnya,
aku mengimpikan untuk mengubah dunia;

ketika aku semakin besar dan semakin bijaksana,
aku sadar bahwa dunia tak mungkin diubah;

dan aku putuskan untuk mengurangi impianku sedikit
dan hanya mengubah negaraku,tetapi itupun tampaknya
tidak mungkin

ketika aku memasuki usia senja,
dalam suatu upaya terakhir,aku berusaha
mengubah keluarga ku sendiri,mereka yang
paling dekat denganku,tetapi sayang mereka tidak menggubrisku

Dan sekarang menjelang ajal,aku sadar
(mungkin untuk pertama kalinya)bahwa kalau
saja aku mengubah diriku dulu,lalu dengan
teladan mungkin aku bisa mempengaruhi keluargaku,
dan dengan dorongan serta dukungan mereka
mungkin aku bisa membuat negaraku lebih baik,dan siapa tahu,
mungkin aku bisa mengubah dunia.

Tidak ada komentar: